Audio – Metode Audio-Lingual

Melekat metode audio-lingual presentasi alami keterampilan dalam urutan ini mendengarkan berbicara membaca dan menulis. Menempatkan prioritas pada pengembangan keterampilan mendengarkan dan berbicara pertama dan membaca dan menulis pengembangan keterampilan diperkenalkan setelah mendengarkan dan keterampilan berbicara yang dikuasai.

Lingkungan belajar bahasa harus menjadi pulau budaya dengan menggunakan realistis dari target bahasa. Dalam hal ini budaya didefinisikan sebagai perilaku sehari-hari dan gaya hidup dari penutur bahasa target.

Misalnya di kelas Jerman jika pelajaran itu pada makanan Jerman siswa akan belajar tidak hanya kosakata tentang makanan secara umum tetapi juga tentang cara makan dan kebiasaan terkait speaker Jerman yang membentuk konteks di mana yang berhubungan dengan makanan kosakata dan struktur terletak.

Juga karena penguasaan bahasa dianggap masalah pembentukan kebiasaan instruktur memanfaatkan dermawan teknik penguatan positif untuk mendorong kebiasaan bahasa yang baik dan mondar-mandir cepat latihan untuk mendorong overlearning struktur bahasa sehingga siswa dapat menjawab secara otomatis mungkin tanpa berhenti untuk berpikir .

Beberapa tujuan dari metode audio-lingual yang pengucapan yang akurat akurasi linguistik respon cepat dan akurat dalam berbicara dan kosa kata yang cukup besar untuk digunakan dengan pola tata bahasa untuk mengekspresikan diri dalam praktis situasi sehari-hari.

Tujuan ini dicapai melalui menghafal dialog dan rekombinasi struktur diperkenalkan melalui dialog dalam latihan. Perkembangan kosakata besar adalah pertimbangan sekunder.